TUGAS 3 - PENGERTIAN URBANISASI DAN MANFAATNYA

PENGERTIAN URBANISASI DAN MANFAATNYA SERTA CONTOH KASUSNYA

Hallo teman teman blogger saya disini kembali ingin menjelaskan pengertian urbanisasi dan manfaatnya serta contoh khasusnya.
       
Sekarang ini banyak faktor yang menyebabkan terjadinya perpindahan penduduk. Salah satunya adalah minimnya lapangan pekerjaan yang tersedia didaerah pedeesaan. Hal ini kemudian menimbulkan istilah yang disebut dengan Urbanisasi. apa sih pengertian Urbanisasi ?

Pengertian Urbanisasi

     Urbanisasi adalah perbindahan penduduk dari desa ke kota.
Urbanisasi juga dapat diartikan sebagai perpindahan penduduk yang asalnya dari pedesaan menuju ke perkotaan. Biasanya perpindahan penduduk ini bertujuan untuk mencari pekerjaan dan menetap.
Sedikitnya lapangan pekerjaan serta fasilitas penunjang di pedesaan serta tidak meratanya pembangunan diberbagai daerah menjadi salah satu dari sekian banyak faktor pemicu terjadinya hal tersebut.
Faktor lain yang turut mempengaruhi terjadinya kegiatan Urbanisasi adalah ajakan dari teman, informasi di media masa, terdesaknya kebutuhan ekonomi, ingin mendapatkan uang yang banyak dan masih banyak lagi yang lainnya.

Ada 2 faktor yang mempengaruhi urbanisasi yaitu :
 1. Faktor Penarik Urbanisasi
  • Kehidupan kota yang lebih modern.
  • Sarana dan prasarana di Kota lebih lengkap dan memadahi.
  • Tersedianya banyak lapangan kerja di Kota.
  • Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi lebih baik dan berkualitas.

 2. Faktor Pendorong Urbanisasi

  • Lahan pertanian semakin sempit
  • Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya
  • Kurangnya lapangan pekerjaan di daerah pedesaan
  • Himpitan ekonomi
  • Keterbatasan sarana dan prasarana di desa
  • Upah kerja yang lebih tinggi
  • Diusir dari desa asal
  • Memiliki impian kuat menjadi orang kaya

Tujuan Urbanisa
         Apa bila ada perbuatan, disitu pasti ada tujuan. apapun aktivitas yang dilakukan oleh manusia biasanya memiliki tujuan tertentu. Biasanya tujuan yang akan dicapai pun merupakan tujuan yang menguntungkan atau bersifat positif, setidaknya untuk dirinya sendiri. Hal ini juga berlaku untuk urbanisasi. Orang-orang yang merelakan diri pergi ke kota pasti memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai, mengingat hidup di kota seorang diri dan jauh dari keluarga itu tidaklah mudah. Seseorang melakukan urbanisasi pasti memiliki tujuan tertentu. beberapa tujuan yang ingin dicapai seseorang dalam melakukan urbanisasi antara lain sebagai berikut
1. Memperoleh kesejahteraan hidup
Salah satu tujuan yang ingin dicapai seseorang yang melakukan urbanisasi adalah karena ingin memperoleh kesejahteraan hidup. Kesejahteraan hidup ini bisa bermakna luas, yakni bisa dipandang dari segi ekonomi maupun sosial budaya. Seseorang yang lama menganggur di desa lebih memilih datang ke kota dengan alasan ingin memperoleh pekerjaan. Jika sudah memiliki pekerjaan maka orang itu akan mendapatkan gaji yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sementara dari segi sosial dan budaya, seseorang memilih tinggal di kota mungkin merasa lebih nyaman dengan segala fasilitas yang serba modern dan juga serba ada. Hal ini akan meringankan pekerjaan seseorang sehingga lebih sedikit membuang waktu apabila mengerjakan pekerjaan rumah.
2. Memperoleh kepuasan
Memperoleh kepuasan merupakan salah satu tujuan yang ingin dicapai seseorang yang melakukan urbanisasi. Memperoleh kepuasan ini berlaku pada orang-orang yang memang mendambakan kehidupan kota yang serba ramai, gemerlap, instan, modern dan lainnya. Orang-orang yang semacam ini sangat menginginkan kehidupan di kota sehingga akan sangat senang hati apabila bisa tinggal di kota.
3. Memperoleh kesenangan
Sama halnya dengan memperoleh kepuasan, apabila kepuasan telah dicapai maka seseorang akan memperoleh kesenangan. Kesenangan ini selalu dirasakan setelah seseorang mencapai kepuasan. Orang- orang yang menyukai lingkungan perkotaan akan merasa tidak betah apabila tinggal di pedesaan. Maka dari itulah orang- orang tipe ini akan lebih nyaman apabila tinggal di kota.
4. Mendapatkan pelayanan yang lebih baik dan lebih cepat
Tinggal di perkotaan memang akan mendapatkan kemudahan berupa pelayanan yang lebih baik dan cepat, terutama dalam bidang pendidikan dan juga kesehatan. Apabila di desa ketika ada yang sakit maka untuk berobat kita harus mengantri karena minimnya tenaga kesehatan sementara yang sakit banyak. Namun hal ini tidak ditemukan di kota, karena kota memiliki lebih banyak tenaga medis dan pusat-pusat pelayanan kesehatan. Di desa, bayi- bayi akan mendapatkan vaksin tertentu saja karena keterbatasan jumlah dan alat, namun di kota vaksinasi diberikan kepada bayi secara rutin, serta masih banyak contoh-contoh lainnya. Nah, hal seperti itulah yang menyebabkan seseorang mungkin lebih menyukai tinggal di kota daripada di desa, karena bisa memperoleh pelayanan yang lebih baik dan lebih cepat.
5. Mendapatkan pekerjaan
Mungkin poin ini sedikit mirip dengan poin pertama atau poin 1 yang telah kita bicarakan, namun kali ini hanya mengkhususkan kepada pekerjaannya saja. salah satu tujuan seseorang melakukan urbanisasi adalah karena ingin mendapatkan pekerjaan. Dan alasan inilah yang paling banyak digunakan seseorang untuk melakukan urbanisasi.
Dampak Urbanisasi
Urbanisasi merupakan perpindahan penduduk dari desa ke kota dengan tujuan menetap untuk beberapa waktu. Urbanisasi memiliki dampak yang sangat banyak, terutama bagi daerah yang didatangi. Dampak-dampak ini berupa dampak positif maupun negatif. Beberapa dampak dari urbanisasi antara lain sebagai berikut:
1. Dampak Positif
Urbanisasi yang dilakukan oleh orang-orang akan memberikan beberapa dampak yang bersifat positif atau bersifat baik. Adapun dampak-dampak tersebut antara lain sebagai berikut:
  • Memodernisasikan warga desa
  • Menambah pengetahuan warga desa
  • Menjalin kerjasama yang baik antar warga suat daerah
  • Mengimbangi masyarakat kota dengan masyarakat desa
  • Mengurangi pengangguran di pedesaan
  • Menambah kesejahteraan masyarakat pedesaan
  • Terpenuhinya jumlah tenaga kerja
  • Menggerakkan roda perekonomian
Itulah beberapa dampak positif yang bisa terjadi atau yang dapat dirasakan oleh manusia apabila urbanisasi dilaksanakan. Dampak positif ini terasa di daerah perkotaan yang menjadi tujuan bagi orang- orang maupun di daerah pedesaan yang ditinggalkannya. Dampak positif terbagi rata antara desa dan juga kota.
2. Dampak Negatif
Selain dampak positif maka ada pula dampak- dampak negatif dari adanya urbanisasi. Beberapa dampak yang bersifat negatif antara lain sebagai berikut:
  • Permasalahan perumahan yang sempit dan tidak memenuhi persyaratan kesehatan
  • Terbentuknya subur tempat-tempat pemukiman baru yang berada di pinggiran kota
  • Sekain meningkatnya tuna karya
  • Lingkungan hidup yang tidak sehat akan menimbulkan kerawanan sosial dan juga kriminalitas.
  • Berkurangnya jumlah tenaga kerja usia produktif di pedesaan
  • Banyak pengangguran di ibukota
Itulah beberapa dampak negatif yang bisa terjadi atau yang dapat dirasakan oleh manusia apabila urbanisasi dilaksanakan. Dampak negatif ini terasa di daerah perkotaan yang menjadi tujuan bagi orang- orang maupun di daerah pedesaan yang ditinggalkannya. Dampak negatif biasanya lebih banyak dirasakan di kota daripada di desa.

Manfaat urbanisasi:
1. Menambah pengetahuan warga desa
2. Masyarakat desa yang ingin maju, 
3. Masyarakat desa menjadi lebih modern.

Kasus Urbanisasi
Urbanisasi di Indonesia Hanya Bikin Penduduk Makin Miskin
Urbanisasi selama ini telah menjadi peristiwa penting dalam kehidupan perkotaan. Tiap tahunnya, penduduk desa pindah ke kota dengan alasan untuk bekerja. Kota-kota di Indonesia tumbuh rata-rata 4,1 persen per tahun dan saat ini Bank Dunia mencatat 52 persen dari total populasi penduduk Indonesia tinggal di area perkotaan. Bank Dunia memprediksi pada 2025 ada sekitar 68 persen penduduk Indonesia merupakan warga yang tinggal di kota. Kendati begitu, tingkat urbanisasi yang tinggi di Indonesia belum mampu menjadi faktor yang membuat sejahtera penduduk baik di perkotaan maupun pedesaan. "Urbanisasi di Indonesia belum menyejahterakan. Di Indonesia satu persen urbanisasi korelasinya rendah dengan pertambahan Gross Domestic Product (GDP) per kapita," ucap Pengamat Perkotaan Universitas Trisakti Wicaksono Sarosa, saat menjadi pembicara dalam seminar Urbanization, Urban Housing, and Housing Finance in Indonesia di Hotel Grand Hyatt di Jakarta, Senin (7/11/2016). Menurut dia, urbanisasi di Indonesia berbeda dengan di China, Thailand, dan Vietnam yang justru memakmurkan serta menyejahterakan penduduknya. Alih-alih menyejahterakan penduduknya, urbanisasi di Indonesia hanya memindahkan masyarakat yang miskin di desa menjadi semakin miskin ketika datang ke kota. Hal tersebut kemudian menjadi tantangan bagi pemerintah baik pusat maupun daerah untuk segera ditangani agar urbanisasi tak menambah beban perkotaan. "Ini cermin karena kita tidak siap menghadapi urbanisasi dari desa ke kota. Padahal yang kita inginkan dari miskin di desa menjadi sejahtera di kota," imbuh Wicaksono. Oleh sebab itu, Wicaksono menyarankan agar proses urbanisasi ini mengikuti pola di China pada awal pertumbuhannya, yakni dengan menerapkan national urban policy. Caranya adalah dengan membuat pusat konsentrasi baru selain Jakarta dan kota-kota besar sehingga penyebaran penduduk merata dan tak hanya terpusat di di satu tempat. "Perlu ada kebijakan yang jelas untuk bagaimana menghadapi situasi ini. Seperti ada payung hukum yang kuat sehingga kota tidak tumbuh begitu saja, jalan sendiri-sendiri,

Tanggapan tentang urbanisasi 
Pertama, adalah pandangan yang negatif terhadap proses urbanisasi. Pendukung pandangan ini melihat urbanisasi dari sudut masalah-masalah yang ditimbulkan sebagai akibat dari pada proses ini seperti tumbuhnya unsur-unsur marginal (pedagang kaki lima, gubuk- gubuk liar, gelandangan, dsb), meningkatnya kejahatan anak-anak di kota-kota besar, pelanggaran hukum dan hak asasi manusia (dalam pertikaian-pertikaian soal tanah misalnya), pemadaman bergiliran, kemacetan lalu lintas, pengangguran, bahaya narkotika dsb. Pendapat ini akan lebih mudah difahami oleh seorang walikota yang setiap hari dihantui oleh pemikiran bagaimana pemerintah kotanya dapat menyediakan air minum, listrik, taman-taman rekreasi, sekolah-sekolah, poliklinik dan fasilitas kota lainnya, memperbaiki jalan-jalan kota, dsb untuk warga kotanya padahal kas kota tidakmemungkinkan untuk memenuhi kesemua tuntutan warga tersebut. Pandangan ini dapat dimengerti dari seorang walikota yang melihat masalah kota dalam pagar dinding yang mengelilinginya, yaitu batas administrasi kota. Urbanisasi seringkah diberikan julukan sebagai "impian buruk" pemerintah dan perencana pembangunan. Pandangan pertama ini melahirkan kebijaksanaan-kebijaksanaan untuk mencegah urbanisasi dengan segala daya, bilamana perlu penduduk harus memberikan jaminan dan membayar ongkos mahal untuk mendapatkan kartu penduduk.
Dilain fihak terdapat pandangan yang lebih positif terhadap urbanisasi. Pandangan ini melihat kota sebagai tempat pemusatan modal, keahlian, daya kreasi, dan segala macam fasilitas yang mutlak diperlukan bagi pembangunan. Tidak saja di negara-negara industri, tetapi juga negara-negara yang menempatkan pertanian ditempat pertama dalam urutan prioritas pembangunannya membutuhkan pelabuhan-pelabuhan untuk membawa hasil produksi pertanian dari daerah-daerah produksi ke pasaran, bank-bank dan pusat telekomunikasi untuk menunjang usaha-usaha perdagangan, pasar dan pusat pengumpulan lainnya, jasa-jasa pengangkutan dan pengolahan hasil produksi pertanian. Semua fasilitas tersebut di atas merupakan fasilitas dan perlayanan kota. Kenikmatan hidup yang hanya dapat diperoleh di kota-kota merupakan puli factors terhadap proses urbanisasi. Dan tuntutan akan kenikmatan hidup seperti penerangan listrik yang baik, poliklinik, tempat hiburan untuk kanak-kanak, sekolah-sekolah, dsb adalah tuntutan kemajuan yang wajar dan perlu mendapat tanggapan. Kota dinamakan: "an agent for modernization and change". Menurut faham kedua ini, urbanisasi adalah faktor yang positif bagi pembangunan nasional dan karenanya harus diberikan penyaluran yang wajar. Tanggapan yang positif terhadap urbanisasi terutama tumbuh di kalangan pemerintah dan perencana pada tingkat nasional yang memandang proses urbanisasi sebagai hal yang tak dapat dielakkan dalam pembangunan. Tak ada negara dimuka bumi ini yang dapat mencapai kemajuan tanpa proses urbanisasi. Pendukung faham ini melihat urbanisasi sebagai usaha pembangunan yang menyeluruh, tidak terbatas dalam pagar administratif suatu kota.


Komentar